Rabu, 12 Agustus 2009

SERVER

Dalam teknologi informasi, sebuah server (biasanya disebut server aplikasi) adalah sebuah program aplikasi yang menerima sambungan untuk permohonan servis dan memberikan kembali respons;. Sebuah server aplikasi dapat dijalankan pada komputer yang sama dengan client yang menggunakan server tersebut, atau dapat tersambung melalui jaringan komputer. Beberapa contoh server adalah file server, database server, backup server, print server, mail server, web server, FTP server, application server, DHCP server, DNS server, WINS server, security server, domain controller, backup domain controller, proxy server, firewall, dll. 

 Sebuah sistem operasi server lebih ditujukan untuk menjalankan aplikasi server. Perbedaan antara versi sistem operasi server dengan workstation desktop biasanya berbeda-beda. Pada Window 2000 dan Window 2000 server berbeda terutama pada pada jumlah sambungan untuk network file share. Pada beberapa edisi sistem operasi server biasanya sudah di-bundel dengan aplikasi server. Pada Linux hal ini tidak menjadi masalah karena semua sistem operasi Linux dapat dijadikan server dengan mudah hanya perlu men-tune dengan benar aplikasi yang kita inginkan tidak ada batasan lisensi. 

Server komputer (biasanya disebut server saja) adalah sistem komputer yang dibuat untuk menjalankan aplikasi server. Sebuah komputer server yang dialokasikan untuk menjalankan sebuah aplikasi server yang spesifik sering kali disebut dengan nama aplikasi tersebut. Contoh, jika software Apache HTTP server dijalankan di komputer server perusahaan, maka biasanya di sebut Web Server saja. Aplikasi server dapat dibagi pada beberapa komputer tergantung pada beban yang ada. Untuk beban yang ringan, semua aplikasi server dapat saja dijalankan bersamaan pada sebuah mesin komputer. Untuk beban yang berat, biasanya sebuah aplikasi server akan dijalankan pada beberapa mesin komputer sekaligus. Pada beban yang sedang, biasanya sebuah komputer digunakan untuk sebuah aplikasi server. Untuk menjaga kemungkinan ke gagalan maupun pembobolan server, sebaiknya sebuah server tidak digunakan sebagai workstation / desktop. Jangan heran kalau server di Linux umumnya tidak mengaktifkan GUI (grafik) untuk membuat ringan kerja server, karena GUI biasanya sangat mengkonsumsi memory. 

Komputer server biasanya diidentifikasi dari model yang dirancang khusus untuk menjalankan aplikasi server, biasanya dengan beban tinggi, ditinggalkan, dalam waktu lama mungkin bulanan bahkan tahunan. Sebetulnya semua workstation dapat saja menjalankan sistem operasi server dan aplikasi server, tapi sebuah komputer server biasanya mempunyai fitur-fitur yang lebih menyebabkan lebih baik digunakan untuk aplikasi server. Beberapa perbedaan sebuah komputer server, memiliki prosesor dan memory yang cepat, lebih banyak RAM, harddisk lebih besar, lebih reliable, cadangan power supply, cadangan harddisk (RAID), bentuk dan ukuran yang kompak, disain yang modular (seperti blade server), dapat dipasang di rak atau kabinet, mengarahkan konsol serial dll. 

Di samping server yang besar, banyak peralatan jaringan yang kecil yang sebetulnya di dalam-nya adalah sebuah komputer server kecil. Peralatan jaringan ini biasanya mempunyai fungsi yang sangat spesifik, dapat beroperasi tanpa perlu banyak dikonfigurasi. Beberapa contoh dari peralatan jaringan yang mempunyai fungsi server adalah printer server, router, ADSL, switch dll. 

Sebuah server biasanya merupakan komputer yang multi-user yang memberikan jasa (seperti, akses database, file transfer, remote akses) atau memberikan sumber daya file yang besar) melalui sambungan di jaringan komputer. 

Lebih lanjut tentang server hardware, sistem operasi server, server di Internet dan keseharian server akan dibahas berikut ini, 

Server hardware. Walaupun sebetulnya server dapat dibuat menggunakan komponen komputer di pasaran; terutama untuk beban rendah atau aplikasi yang tidak kritis sebuah server yang dedicated, membawa misi kritis biasanya menggunakan hardware khusus yang dioptimasi untuk kebutuhan server. 

Sebuah server dapat memasukan komponen mekanik dengan kekuatan industri seperti harddisk atau fan, yang memberikan reliabilitas dan performansi yang tinggi dan biasanya mahal. Tampilan biasanya tidak diperhatikan, karena server umumnya akan bekerja tanpa ditunggu di ruang komputer yang hanya dimasuki untuk kebutuhan perbaikan dan maintenance saja. Walaupun server membutuhkan harddisk yang besar, untuk memperoleh reliabilitas yang tinggi biasanya kita gunakan kapasitas harddisk yang kecil diparalel beberapa buah. 

Pada server, biasanya kecepatan CPU tidak se-kritis pada desktop. Kebanyakan kemampuan server akan lebih banyak tergantung pada kecepatan I/O daripada CPU. Di samping itu, kebanyakan server tidak akan menjalankan interface grafik (GUI) sehingga akan mempunyai banyak sisa kemampuan untuk mengerjakan tugas-tugas lainnya. Biasanya, jika harus memilih CPU dengan kecepatan tinggi dengan banyak CPU maka sebuah server akan memilih untuk mempunyai banyak CPU daripada satu CPU dengan kecepatan tinggi terutama untuk reliabilitas dan redundansi. 

Karena GUI tidak digunakan di Server, oleh karena itu dapat digunakan video adapter biasa saja. Di samping itu, biasanya tidak ada sound card, joystik dll yang biasanya memang tidak digunakan di server. 

Karena kebutuhan untuk beroperasi secara terus menerus tapi reliable, maka kipas angin yang effisien dan dapat diandalkan sangat diperlukan. Memang kipas seperti ini biasanya cukup brisik, tidak seperti kipas di PC rumahan yang biasanya tidak berisik tapi belum tentu reliable untuk dioperasikan 24 jam. Seringkali, ruang server akan membutuhkan AC untuk mendinginkan server. Untuk menjamin tidak ada masalah dengan listrik, biasanya digunakan UPS (Uninterruptable Power Supply) yang akan beroperasi saat listrik mati. 

Server pada umumnya memiliki sambungan ke jaringan pada kecepatan tinggi yang memungkinkan server tersebut memberikan / mentransfer data dalam jumlah besar ke pengguna yang memintanya. 

Perbedaan utama antara Server dengan komputer desktop sebetulnya bukan pada hardware tapi lebih kepada softwarenya. Server umumnya menjalankan sistem operasi yang dirancang untuk digunakan di server. Server akan menjalankan aplikasi yang khusus untuk menjalankan tugas server. 

Sebuah server biasanya memiliki kemampuan hardware yang sangat kuat dan sistem yang kompleks. Tidak mengherankan beberapa server akan membutuhkan waktu lebih lama untuk booting karena harus mencek semua peralatan yang tersambung ke server. Sering kali, server harus melakukan banyak test dan verifikasi sebelum melakukan booting. Kadang kali membutuhkan waktu beberapa menit untuk melakukan hal tersebut, sebelum mesin beroperasi selama berbulan-bulan bahkan lebih dari 1-2 tahun lamanya tanpa dimatikan. 

Sistem Operasi Server. Di dunia desktop, mungkin orang lebih banyak menggunakan sistem operasi Microsoft Windows. Pada dunia Server, sistem operasi yang digunakan lebih banyak turunan sistem operasi UNIX, seperti, FreeBSD, Solaris, dan GNU/Linux. UNIX asalnya digunakan untuk sistem operasi minikomputer tidak heran jika merupakan sistem operasi yang lebih cocok untuk server. 

Sistem operasi yang berorientasi untuk server umumnya mempunyai beberapa fitur yang mirip yang memang diarahkan untuk keperluan server, misalnya, 
1. mereka umumnya tidak menggunakan grafik, 
2. kemampuan untuk mengkonfigurasi ulang hardware atau software tanpa mematikan sistem, 
3. fasilitas backup yang baik dari data-data yang kritis pada perioda tertentu, 
4. fasilitas untuk mengcopy data dari berbagai volume atau device tanpa mengganggu kerja pengguna, 
5. kemampuan jaringan yang advance dan flexibel, 
6. fasilitas untuk menjalankan program / servis / daemon tanpa campur tangan operator, 
7. keamanan sistem yang ketat. 

Sistem operasi server sering kali dapat berinteraksi dengan sensor hardware untuk mendeteksi beberapa kondisi kritis, seperti, terlalu panas, kegagalan prosesor atau harddisk, dan memberitahukan administrator tentang hal tersebut. 

Karena kebutuhan server, biasanya bertolak belakang dengan kebutuhan desktop, tidak heran sangat sulit untuk membuat sebuah sistem operasi yang dapat memenuhi ke dua dunia akan sangat sulit sekali. Biasanya sistem operasi desktop tidak terlalu baik untuk server, juga sebaliknya. Akan tetapi pada hari ini sudah mulai tampak sistem operasi yang bisa berjalan baik di dunia-dunia, seperti MacOS X. 

Semakin banyaknya server yang berbasis mikroprocessor banyak difasilitasi oleh perkembangan beberapa versi sistem operasi Unix yang berjalan diarsitektur mikroprosesor x86, termasuk Solaris, GNU/Linux dan FreeBSD. Di keluarga Microsoft Windows, versi Windows NT mulai memasukan fitur yang membuat Windows lebih agak cocok digunakan di Server. 

Walaupun sebetulnya tugas dari sistem operasi Server dan Desktop berbeda, dengan kemajuan yang ada pada kinerja dan reliabilitas hardware maupun software maka pada hari ini agak sukar untuk membedakan ke dua kelas sistem operasi. Pada saat ini banyak sistem operasi desktop dan server menggunakan source code yang sama, perbedaan utama-nya hanya pada konfigurasi saja. Di samping itu, banyak aplikasi corporate yang lebih mengacu pada Web based. Oleh karena itu server applikasi yang spesifik menjadi tidak terlalu perlu lagi. 

Server di Internet. Hampir semua struktur Internet berbasis pada model client-server. Jutaan server tersambung ke Internet dan berjalan secara terus menerus di seluruh dunia. Ada banyak servis yang diberikan oleh server di Internet, seperti, Web, Domain Name System (DNS), e-mail, file transfer, forum, mailing list, game online, streaming audio dan video dan banyak lagi. Pada dasarnya hampir semua hal yang kita lakukan di Internet akan membutuhkan interaksi dengan server. 

Tentunya, ada juga teknologi yang berkomunikasi pada level inter-server. Tidak pada level user. 

Keseharian Server. Sebuah komputer atau alat yang memberikan servis secara teknis dapat disebut server. Dalam sebuah lingkungan kantor, server jaringan cukup mudah diidentifikasi. Sebuah modem ADSL Speedy sebetulnya sebuah server yang dapat memberikan IP address ke semua komputer di jaringan melalui Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), dan Network Address Translation (NAT) yang pada dasarnya sebuah firewall untuk memproteksi komputer dari Internet. Softawre iTunes adalah sebuah server musik untuk iPod. Sharing file / folder / printer juga membuat komputer yang digunakan menjadi server. Wireless Access Point jika tidak diamankan dengan baik akan memungkinkan orang lain mengakses Internet yang kita miliki. Teknik ini membuat keamanan menjadi penting bagi pengguna rumahan..

Perangkat WAN

Seperti LAN (Local Area Network), Terdapat sejumlah perangkat yang melewatkan aliran informasi data dalam sebuah WAN. Penggabungan perangkat tersebut akan menciptakan infrastruktur WAN. Perangkat-perangkat tersebut adalah :
• Router 
• ATM Switch 
• Modem 
• CSU/DSU
• Communication Server 
• Multiplexer 
• X.25/Frame Relay Switches
1. Router
Router adalah peningkatan kemampuan dari bridge. Router mampu menunjukkan rute/jalur (route) dan memfilter informasi pada jaringan yang berbeda. Beberapa router mampu secara otomatis mendeteksi masalah dan mengalihkan jalur informasi dari area yang bermasalah. 

2. Switch ATM
Asynchronous Transfer Mode (disingkat ATM) adalah protokol jaringan yang berbasis sel, yaitu paket-paket kecil yang berukuran tetap Protokol lain yang berbasis paket, seperti IP dan Ethernet, menggunakan satuan data paket yang berukuran tidak tetap.
Kata asynchronous pada ATM berarti transfer data dilakukan secara asinkron, yaitu masing2 pengirim dan penerima tidak harus memiliki pewaktu (clock) yang tersinkronisasi. Metode lainnya adalah transfer secara sinkron, yang disebut sebagai STM (Synchronous Transfer Mode).
Switch ATM menyediakan transfer data berkecepatan tinggi antara LAN dan WAN. 

3. Modem (modulator / demodulator)
Modem mengkonversi sinyal digital dan analog. Pada pengirim, modem mengkonversi sinyal digital ke dalam bentuk yang sesuai dengan teknologi transmisi untuk dilewatkan melalui fasilitas komunikas analog atau jaringan telepon (public telephone line). Di sisi penerima, modem mengkonversi sinyal ke format digital kembali. 
4. CSU/DSU (Channel Service Unit / Data Service Unit)
CSU/DSU sama seperti modem, hanya saja CSU/DSU mengirim data dalam format digital melalui jaringan telephone digital. CSU/DSU biasanya berupa kotak fisik yang merupakan dua unit yang terpisah : CSU atau DSU. 
5. Multiplexer
Multiplekser atau disingkat MUX adalah alat atau komponen elektronika yang bisa memilih input (masukan) yang akan diteruskan ke bagian output (keluaran). Pemilihan input mana yang dipilih akan ditentukan oleh signal yang ada di bagian kontrol (kendali) Select.
  Komponen yang berfungsi kebalikan dari MUX ini disebut Demultiplekser (DEMUX). Pada DEMUX, jumlah masukannya hanya satu, tetapi bagian keluarannya banyak. Signal pada bagian input ini akan disalurkan ke bagian output (channel) yang mana tergantung dari kendali pada bagian SELECTnya.
Sebuah Multiplexer mentransmisikan gabungan beberapa sinyal melalui sebuah sirkit (circuit). Multiplexer dapat mentransfer beberapa data secara simultan (terus-menerus), seperti video, sound, text, dan lain-lain. 
6. Communication Server
Communication Server adalah server khusus “dial in/out” bagi pengguna untuk dapat melakukan dial dari lokasi remote sehingga dapat terhubung ke LAN. 


7. Switch X.25 / Frame Relay
Switch X.25 dan Frame Relay menghubungkan data lokal/private melalui jaringan data, mengunakan sinyal digital. Unit ini sama dengan switch ATM, tetapi kecepatan transfer datanya lebih rendah dibanding dengan ATM
Frame Relay adalah protokol packet-switching yang menghubungkan perangkat-perangkat telekomunikasi pada satu Wide Area Network (WAN). Protokol ini bekerja pada lapisan Fisik dan Data Link pada model referensi OSI. Protokol Frame Relay menggunakan struktur Frame yang menyerupai LAPD, perbedaannya adalah Frame Header pada LAPD digantikan oleh field header sebesar 2 bit pada Frame Relay.
a. Keuntungan Frame Relay
Frame Relay menawarkan alternatif bagi teknologi Sirkit Sewa lain seperti jaringan X.25 dan sirkit Sewa biasa. Kunci positif teknologi ini adalah
• Sirkit Virtual hanya menggunakan lebar pita saat ada data yang lewat di dalamnya, banyak sirkit virtual dapat dibangun secara bersamaan dalam satu jaringan transmisi.
• Kehandalan saluran komunikasi dan peningkatan kemampuan penanganan error pada perangkat-perangkat telekomunikasi memungkinkan protokol Frame Relay untuk mengacuhkan Frame yang bermasalah (mengandung error) sehingga mengurangi data yang sebelumnya diperlukan untuk memproses penanganan error.
b. Standarisasi Frame Relay
Proposal awal mengenai teknologi Frame Relay sudah diajukan ke CCITT semenjak tahun 1984, namun perkembangannya saat itu tidak signifikan karena kurangnya interoperasi dan standarisasi dalam teknologi ini. Perkembangan teknologi ini dimulai di saat Cisco, Digital Equipment Corporation (DEC), Northern Telecom, dan StrataCom membentuk suatu konsorsium yang berusaha mengembangkan frame relay. Selain membahas dasar-dasar protokol Frame Relay dari CCITT, konsorsium ini juga mengembangkan kemampuan protokol ini untuk berinteroperasi pada jaringan yang lebih rumit. Kemampuan ini di kemudian hari disebut Local Management Interface (LMI).
c. Format Frame Relay
  Format Frame Relay terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut
1. Flags
Membatasi awal dan akhir suatu frame. Nilai field ini selalu sama dan dinyatakan dengan bilangan hexadesimal 7E atau 0111 1110 dalam format biner. Untuk mematikan bilangan tersebut tidak muncul pada bagian frame lainnya, digunakan prosedur Bit-stuffing dan Bit-destuffing.
2. Address Terdiri dari beberapa informasi:
a. Data Link Connection Identifier (DLCI), terdiri dari 10 bita, bagian pokok dari header Frame Relay dan merepresentasikan koneksi virtual antara DTE dan Switch Frame Relay. Tiap koneksi virtual memiliki 1 DLCI yang unik.
b. Extended Address (EA), menambah kemungkinan pengalamatan transmisi data dengan menambahkan 1 bit untuk pengalamatan
c. C/R, menentukan apakah frame ini termasuk dalam kategori Perintah (Command) atau Tanggapan (Response)
d. FECN (Forward Explicit Congestion Notification), indikasi jumlah frame yang dibuang karena terjadinya kongesti di jaringan tujuan
e. BECN (Backward Explicit Congestion Notification), indikasi jumlah frame yang mengarah ke switch FR tersebut tetapi dibuang karena terjadinya kongesti di jaringan asal
f. Discard Eligibility, menandai frame yang dapat dibuang jika terjadi kongesti di jaringan



3. Data
Terdiri dari data pada layer di atasnya yang dienkapsulasi. Tiap frame yang panjangnya bervariasi ini dapat mencapai hingga 4096 oktet.
4. Frame Check Sequence
Bertujuan untuk memastikan integritas data yang ditransmisikan. nilai ini dihitung perangkat sumber dan diverifikasi oleh penerima